Abstrak
Seperti yang kita
ketahui Britania sebagai salah satu negara Eropa yang pernah melebarkan
sayapnya sampai ke Asia. Dengan membawa misi besar, Britania pun turut ikut
serta dalam penguasaan atas wilayah-wilayah di Asia. Setelah berhasil menduduki
India, Britania terus bergerak kearah tanah Malaya untuk mencari stasiun
angkatan laut yang baru diwilayah Timur. Berbagai usaha dilakukannya untuk
menduduki wilayah Malaya, namun kegagalan selalu dialaminya meskipun
beberapakali perjanjian dilakukan dan didapatkannya lahan untuk mereka, namun
keadaan yang tidak memungkinkan seperti tempat yang tidak strategis dan terlalu
bahaya dari ancaman para perompak. Sampai akhirnya mereka mendapatkan tempat
yang pas yaitu yag kita kenal Singapura. Disini Britania mulai bergerak maju
dan mengambil peran di tanah Malaya.
Kata Kunci : Britania, Malaya,
Singapura.
Pendahuluan
Setelah
didapatkan Penang oleh Kompeni India Timur membuat Kompeni tidak menginginkan
betapapun untuk perluasan pengawasan politiknya atas Malaya. Namun, semenjak
kira-kira tahun 1686 pertimbangan strategi mengendur makin bertambahnya
keperluan bagia Britania untuk mempunyai statsiun angkatan laut di bagian timur
Teluk Benggala. Mulai saat itu Britania ingin kembali ke Malaya setelah
sebelumnya ditinggalkannya kantor dagang di Patani pada tahun 1623 dan saat itu
Kompeni telah kehilangan perhatian di Malaya.[1]
Dalam persaingan di Pantai Timur India dan terutama Pantai Coromandel, menjadi
pusat kesedihan. Sekarang disana bukan saja tidak ada jalur bagi kapal-kapal di
Pantai Coromadel, teapi dengan perubahan musim barat daya ke timur laut dalam
bulan Oktober secara positif semuanya menjadi berbahaya berhubung dengan badai
yang ganas yang bertiup selama bulan itu dan bulan November. Karena itu
angkatan laut harus mundur ke suatu pelabuhan yang aman dalam bulan Oktober tak
lebih dari hari ke 12.[2]
Berbagai ekspedisi dilakukan untuk mencari tempat yang tepat untuk dibangunnya
angkatan laut tersebut di Malaya, namun kegagalan pun harus dialami. Segala
macam proyek untuk melawan kesulitan ini dipertimbangkan dari waktu. Salah
satunya adalah untuk menduduki pulau yag dikenal sebagai pulo Condore yang
terletak diluar bagian muara Mekong. Tetapi ketika Britania mencoba pengalaman
dalam tahun 1702, ternyata gagal.[3]
Ketika
Raffles dan Farquhar berlayar ke Johor dan dalam perjalanan (apakah karena
kecelakaan atau disengaja) mendarat di Pulau Singapura pada tanggal 28 Januari
1819. Segera Raffles memutuskan bahwa inilah tempat yang ideal untuk maksudnya
itu. Pemimpin Melayu saat itu adalah Datuk Tumenggung dari Johor. Ia bersedia
mengijinkan Inggris mendirikan pendudukan di pulau itu dan dua hari kemudian
(perjanjian pendahuluan) ditanda-tangani oleh kedua belah pihak. Namun,
jelasnya bahwa hanya akan melanggar hukum jika dipertegas oleh Sultan Johor.[4]
Dengan
demikian Raffles telah mendapatkan Singapura untuk Britania. Ia melantik
Farquhar sebagai Gurbenurnya yang pertama dan menulis pulang : “apa yang
merupakan Malta di barat, maka Singapura mungkin untuk di timur”.[5]
Isi
A.
Britania Bergerak
Maju di Malaya
Setelah
berhasil mendapatkan tempat yang sesuai dengan yang diimpikannya (Singapura),
pertimbangan lain mendukung usulan Raffles itu adalah perlunya polisi selat dan
pemeliharaan tempat dimana orang Asia bisa mendapatkan harga yang tepat untuk
produk mereka. sementara Singapura mulai berfungsi sebagai pusat perdagangan
dengan sangat menjanjikan hasil. Bahkan peduduknya mencapai sepuluh ribu pada
tahun 1820 dan bisnis yang berjalan mencapai empat juta dollar pertahunnya. Kemungkinan
Raffles pada tahun 1823 melakukan perjanjian sewa baru dengan Sultan Riau dan
kepala lokal yang menyediakan pembayaran bulanan untuk penggunaan pulau. Biaya Inggris
yang diperoleh pada tahun 1824 adalah pembayaran inisal gabungan dari 60.000
dollar untuk dia kepala ditambah 2.000 dollar sewa bulanan.[6]
Pada
tahun 1824 Inggris dan Belanda menandatangi perjanjian yang memisahkan
kepentingan mereka di Asia Tenggara. Dimana Bengkulu dikuasai Inggris,
sedangkan Belanda diserahkan Malaka, yang sekarang menjadi pelabuhan peringkat
kedua Inggris. Tiga pemukiman Inggris dari Penang, Singapura dan Malaka menjadi
selat pemukiman pada tahun 1826. Pada era 1860-an dan 1870-an terjadi konflik
yaitu serangan, missal yang sedang tumbuh dari para pekerja-pekerja tambang Timah
Cina yang bekerja di Semenanjung Barat. Mereka terbagi diantara dua masyarakat
besar yang bermusuhan dan menjadi tidak saling menghargai.[7]
Sampai pada tahun 1873 Britania
menerima petisi dari 248 orang Cina yang meliputi setiap saudagar Cina yang
besar di Straits Settlement meminta perlindungan bagi kesyahan perdagangan
mereka.
Selama dudukan Britania di Malaya,
sampai dengan Perang Dunia kedua terdapat tiga tipe konstitusi yaitu
diantaranya; Straits Settlements, sbuah Inggris yang meliputi Pulau Federate
Malay State; Perak, Selangor, Negeri Sembilan dan Pahang, dan yang terakhir
Underated Malay States; Kedah, Perlis, Kelantan, Trengganau dan Johor.[8]
Argumen
Diatas
sudah dijelaskan bahwa kedatangan Britania ke Malaya adalah untuk membagun
stasiun angkatan laut di Timur, akibat tidak stabilnya angkatan laut yang
berada di India karena faktor alam. Kembalinya Britania ke Malaya setelah
sebelumnya mereka sempat membangun kantor dagang di Patani di tahun 1623,
selain itu yaitu tidak lain untuk menjalin hubungan perdagangan terutama dengan
para pedagang dari China, dimana sebelumnya kita ketahui bahwa daerah
Malaya merupakan daerah perdagangan yang sangat ramai.
D.G.E
Hall dalam bukunya mengatakan pada tahun 1686 tiba-tiba muncul angkatan laut
Perancis yang kuat di Lautan India yang berlayar menuju Siam dan juga Perancis
kerap kali merebut pengawasan atas Mergui dipakai sebagai tempat perbaikan
kapal laut dan kemudian menjadi bertambah penting ketika perkelahian Perancis-Inggris untuk berkuasa di India
ternyata tergantung sepenuhnya pada masalah penguasaan agkatan laut di Teluk
Benggala.
Menurut
saya hal yang sangat vital mengapa Inggris begitu bersikeras untuk mencari
wilayah baru untuk stasiun angkatan lautnya di Malaya adalah mulai kembalinya
Perancis dan dianggap mengganggu bagi Inggris untuk kedudukannya di Bombay
(India) yang mana itu merupakan satu-satunya stasiun angkatan laut yang penting
baginya karena India merupakan pusat utama kekuatan Inggris.
Kesimpulan
Dengan
kedatangannya Britania ke Malaya dan kemudian dibangunnya angkatan laut disana
merupakan hal yang menguntungkan bagi Britania, dimana tempatnya yang aman
(Singapura dan yang kemudian melebarkan wilayah kekuasaannya ke wilayah lain)
juga wilayah tersebut merupakan jalur luar dimana jalur yang tidak diusik oleh
Belanda dan juga jalur yang dilalui oleh para pedagang dari China, karena
ternyata jalur ini lebih dekat untuk menghubungkan China dengan Nusantara.
Sehingga dengan waktu yang singkat wilayah ini (Singapura) telah menjadi
pelabuhan yang sangat ramai, bukan hanya ramai akan para pedagang namun juga
para imigran yang terus berdatangan ke wilayah ini. Kepentingan-kepentingan
lain dari Britania juga adalah untuk melebarkan sayapnya dalam memperoleh
kekuasaan di negara-negara Melayu
dan memperkuat posisinya, setelah kedatangan Perancis yang kuat dianggap
nantinya akan mengganggu kestabilan Inggris.
Daftar Pustaka
a
Hall, D.G.E. Sejarah
Asia Tenggara. Surabaya; Usaha Nasional. 1988.
Cady,
John F. Southeast Asia Its Historical Development. United States Of Amerika;
McGraw-Hill. 1964.
Somers,
Mary. Southeast Asia A Concise History. London; High Holborn. 2000.
[1]
Hall, D.G.E. Sejarah Asia Tenggara. Usaha Nasional. hal 461
[2]
Ibid hal 462
[3]
Ibid Hal 465
[4]
Ibid hal 475
[5]
Ibid hal 476
[6] Cady,
John F. Southeast Asia Its Historical Development. Hal 320
[7]
Somers, Mary. Southeast Asia A Concise History. Hal 105
[8]
Hall, D.G.E. Sejarah Asia Tenggara. Usaha Nasional. hal 542
Coin Casino - casinowatchreport.com
BalasHapusCoin Casino - Bitcoin, Ethereum, 메리트카지노 Litecoin, Ripple. Bitcoin casinos are a great 인카지노 alternative 바카라사이트 to traditional casinos. You can use the best games from a